'UNDERWORLD: RISE OF THE LYCANS', Bangkitnya Kaum Serigala


Pemain: Rhona Mitra, Bill Nighy, Michael Sheen, Kevin Grevioux, Shane Brolly

Awalnya, kaum vampire adalah penguasa sementara kaum serigala jadi-jadian atau yang dikenal dengan nama Lycan adalah budak mereka. Tak ada yang bisa mengubah itu semua sampai muncul seorang pemuda dari bangsa Lycan yang mengubah hubungan tuan dan budak itu menjadi dua musuh bebuyutan selama berabad-abad.

UNDERWORLD: RISE OF THE LYCANS

Lucian (Michael Sheen) sadar bahwa ia berasal dari bangsa Lycan. Namun rasa cintanya pada Sonja (Rhona Mitra) membuatnya berani menentang semua aturan yang telah digariskan para leluhur mereka. Mungkin kisah asmara ini tidak akan jadi masalah seandainya Sonya hanyalah seorang vampire biasa. Celakanya, Sonya adalah putri dari Viktor (Bill Nighy) raja kaum vampire yang ditakuti.

Karena tak ingin darah bangsawan para vampire ternoda oleh darah budak Lucian, Viktor pun kemudian menangkap dan menyiksa Lucian dengan maksud memisahkan Lucian dari Sonja. Semula ide ini terasa sederhana, namun karena satu kesalahan, ini malah membuat kaum Lycan berontak dan menjadi musuh bebuyutan kaum vampire.

UNDERWORLD: RISE OF THE LYCANS

Bagian ketiga dari trilogi UNDERWORLD ini sekarang dipercayakan penggarapannya pada Patrick Tatopoulos. Ini adalah film pertama yang disutradarai Patrick yang sebelumnya adalah seorang production designer. Dan latar belakang itu juga yang membuat film ini jadi terasa hambar karena tak memiliki kedalaman cerita. Malahan bisa dibilang tak ada hal yang baru dalam film ini bila Anda sudah mengikuti dua film sebelumnya.

Dalam dua film sebelumnya, kisah di balik permusuhan antara kaum vampire dan lycan pun sudah jelas diceritakan, meski dalam bentuk kilas balik saja. Dan kisah itulah yang jadi topik bahasan film sepanjang 92 menit ini, nyaris tanpa ada 'sentuhan' apa pun yang membuatnya jadi lebih menarik. Hasilnya, sepanjang film kita memang hanya disuguhi tontonan khusus buat mata saja.

UNDERWORLD: RISE OF THE LYCANS

Dan soal tontonan buat mata, Patrick Tatopoulos jelas tahu benar apa yang harus dilakukan. Dari sisi produksi, film ini memang hampir tak punya cacat. Kualitas gambar, sudut pengambilan gambar, dan pewarnaan film ini memang cukup mengagumkan. Kesan 'dingin' ditampilkan sang sutradara dengan menggunakan warna kebiruan yang menjadi warna tema dari film ini.

Soal special effect dan make-up pun tak terlalu banyak masalah karena tampilan masing-masing pemain dan proses transformasi para lycan menjadi manusia serigala juga cukup meyakinkan. Yang patut disayangkan mungkin adalah koreografi tarung yang terkesan biasa-biasa saja. Namun untuk sekedar hiburan tanpa harus membebani pikiran dengan jalan cerita yang rumit dan berbelit-belit, film yang berhasil menembus jajaran sepuluh besar box office ini cukup bisa menghibur.

0 komentar:

Posting Komentar

Grab this Widget ~ Blogger Accessories